VAR (Video Assistant Referee)
Teknologi

Pro Kontra Penggunaan VAR (Video Assistant Referee)

Dalam sebuah pertandingan sepak bola, selalu saja hadir kejadian yang mengejutkan, terutama kontroversi atas keputusan wasit. Dalam hal ini, sering kali keputusan wasit merugikan salah satu tim karena wasit pun tidak sepenuhnya sempurna. Untuk menuntaskan permasalahan ini, badan tertinggi sepak bola dunia atau FIFA memberlakukan VAR ( Video Assistant Referee ) atau bisa di artikan sebagai video pembantu/asisten wasit. Penggunaan teknologi sudah di uji coba kan di Piala Konfederasi Rusia yang telah lalu. Pada turnamen pra Piala Dunia tersebut, penggunaan teknologi ini mengundang pro dan kontra. Suara pro dan kontra tersebut muncul dari berbagai elemen yang terlibat dalam sepak bola, dari mulai pemain, jajaran pelatih, pengurus konfederasi negara, legenda pemain, dll.

Salah satu kritik yang dilemparkan berbagai pihak tersebut berkaitan dengan humanisme sepak bola. Apa itu humanisme sepak bola? Humanisme sepak bola bisa di katakan sebagai keterbatasan plus dan minusnya kondisi manusia yang bukanlah makhluk sempurna. Masih ingatkah gol tangan tuhan Diego Maradona? Jika teknologi ini sudah ada pada tahun itu, bisa di pastikan gol tangan tuhan itu tidak akan pernah di kenang oleh khalayak sepak bola. Tapi, karena keterbatasan wasit sebagai manusia, gol tersebut di sah kan, meskipun merugikan pihak Inggris sebagai lawan.

Selain humanisme sepak bola, penggunaan VAR ( Video Assistant Referee ) ini membingungkan seisi stadion, baik itu wasit, pemain maupun suporter yang hadir. Wasit sering kali tidak percaya diri saat mengambil keputusan sehingga membutuhkan waktu lebih untuk menilai. Sedangkan dari sisi pemain dan suporter, bisa saja gol dibatalkan apabila teknologi ini menunjukan adanya pelanggaran. Bisa dibayangkan, sudah pemain atau seisi stadion sudah selebrasi gila-gilaan, tapi gol tersebut di batalkan. Inilah suara kontra yang mesti di pikirkan ulang dalam penerapan teknologi ini.

Lalu bagaimana dengan di Indonesia? Jangan dulu membicarakan teknologi ini, aturan pun kadang tidak di pahami. Sudahlah..