Tidak terasa tahun sudah berganti menjadi 2023, rasanya tentu sangat cepat, ya? Tahun baru masehi sudah dilewati dan dirayakan, sekarang sebentar lagi akan ada pergantian tahun yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa yakni perayaan tahun baru Imlek. Imlek sendiri memiliki suatu ciri khas yakni warna merah pada setiap ornamen Imlek. Selain itu, ada pula beberapa tradisi yang menjadi ciri tahun baru Tionghoa satu ini, apa saja? Simak yuk, di bawah ini!
- Belanja Tahun Baru
Tradisi yang pertama ketika menjelang perayaan imlek adalah berbelanja kebutuhan menjelang tahun baru imlek. Pada umumnya belanja kebutuhan ini dilakukan minimal sepuluh hari sebelum perayaan, jadi tidak heran jika beberapa supermarket telah mengganti nuansa mereka menjadi nuansa perayaan tahun baru imlek sebab orang-orang yang merayakan sudah berbelanja perlengkapan tahun baru. Perlengkapannya itu terdiri dari berbagai jenis, mulai dari pakaian yang hendak di pakai di hari h, dekorasi untuk mendekor rumah, makanan ringan, parcel imlek, petasan, dan sebagainya. Untuk dekorasi sendiri, biasanya dibeli dekorasi bernuansa merah mengingat imlek identik sekali dengan warna tersebut dan untuk makanan ringan terdiri dari beberapa macam, pada umumnya makanan ringan seperti permen, kacang tanah, dan biji bunga matahari menjadi makanan ringan yang wajib dibeli sebagai camilan menjamu tamu dan konsumsi pribadi.
- Membersihkan dan Mendekorasi Rumah
Hari raya atau besar dalam agama apa pun sepertinya cukup identik dengan mengunjungi kerabat jauh dalam rangka menjaga tali persaudaraan atau silaturahmi. Walaupun tidak semua agama seperti itu, namun imlek merupakan momen dimana orang-orang merayakannya pun turut mendatangi rumah orang terdekat mereka untuk bercengkrama. Maka dari itu, dalam rangka menyambut imlek, orang-orang akan melakukan pembersihan rumah secara menyeluruh, tak terlewat setiap sudutnya. Filosofi dari pembersihan rumah ini adalah sebagai simbol untuk membuang sesuatu yang lama dan siap menyambut tahun yang baru serta nasib-nasib baik yang menunggu. Namun tradisi yang satu ini tidak dilakukan pada hari pertama Imlek, justru jika dilakukan hal tersebut dianggap sebagai sesuatu yang menolak perayaan tahun baru, dapat dianggap pula sebagai membuang keberuntungan dan kekayaan di tahun baru.
- Makan Malam Bersama
Tradisi selanjutnya yang biasa dilakukan oleh masyarakat Tionghoa adalah dengan melakukan makan malam bersama. Kegiatan ini menjadi kegiatan yang paling penting, semua anggota keluarga harus saling bertemu. Tidak peduli seberapa jauh jarak yang harus ditempuh, dengan cara terbaik, mereka harus pulang ke rumah dan bersatu kembali dengan keluarga inti mereka. Biasanya, makanan yang sering dihidangkan di kala momen makan malam bersama merupakan masakan sendiri dan menu yang paling harus ada di atas meja adalah menu ikan. Hal ini dikarenakan dalam bahasa Tionghoa ikan memiliki pengucapan ‘yu’ yang memiliki arti ‘kelebihan’ baik dalam kekayaan maupun persediaan rumah. Tentu hal tersebut dianggap layaknya sebagai doa dan harapan. Makanan yang juga menjadi hidangan yang khas juga penting saat perayaan imlek adalah pangsit. Dianggap dalam budaya Tionghoa, pangsit melambangkan penyatuan kembali, harmoni, serta kekayaan.
- Saling Bertukar Amplop (Angpao)
Nah tradisi yang satu ini menjadi tradisi yang paling menyenangkan dan tentunya ditunggu oleh mereka yang merayakannya. Jika umat muslim ada bagi-bagi THR maka masyarakat Tionghoa ada yang namanya berbagi angpao. Angpao merupakan amplop merah yang berisikan uang dan biasanya diberikan oleh orang yang lebih tua, baik itu nenek, kakek, atau saudara lainnya kepada generasi yang lebih mudah. Biasanya mereka yang boleh memberikan angpao adalah mereka yang sudah menikah. Jadi para lajang tak perlu ikut membagikan amplop, cukup menunggu giliran amplop tersebut sampai di tangannya. Yang uniknya, uang dalam amplop haruslah uang yang baru.
- Sembahyang Leluhur
Bagi mereka, masyarakat Tionghoa yang memeluk agama Konghucu umumnya melakukan sembahyang leluhur di klenteng menjelang Imlek dan Cap Go Meh.Tradisi yang satu ini dilakukan dalam rangka untuk menghormati juga mendoakan arwah dari para leluhur. Tidak mesti di klenteng saja, sembahyang leluhur ini juga dapat dilakukan di rumah tepat sebelum perayaan Imlek dengan menyiapkan persembahan makanan serta menyalakan dupa juga lilin.
- Menyalakan Petasan atau Kembang Api
Tidak hanya perayaan tahun baru masehi saja yang identik dengan menyalakan petasan ataupun kembang api namun juga sama halnya dengan perayaan tahun baru imlek. Menjelang Imlek tiba, orang-orang akan rela begadang demi menyalakan petasan. Tidak hanya dalam bentuk perayaan, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menakuti roh jahat. Bunyi dentuman dari petasan yang keras inilah yang dipercaya dapat menakuti roh-roh jahat yang ada di sekitar. Di China, banyak sekali tempat yang menjadi pertunjukkan kembang api, tidak hanya itu, bahkan di negara tersebut dilakukannya penyalaan kembang api selama 15 hari pertama perayaan tahun baru Imlek, loh! Unik ya!
Nah itu dia tadi beberapa tradisi yang identik dilakukan menjelang perayaan Imlek ataupun pada hari h Imlek. Beberapa perlengkapan yang dibutuhkan untuk merayakan Imlek bisa Anda dapatkan di e-commerce terpercaya kita semua yakni Blibli, dapatkan potongan harga di beberapa toko menjelang Imlek nanti!