Beberapa tahun belakang preferensi pencari properti rumah dijual di Jakarta sedikit banyak berubah menjadi mencari lokasi pemukiman pada wilayah penyanggah. Lebih spesifik lagi, portal properti global, Lamudi.co.id melansir dibanding mencari rumah dijual di Jakarta pada kawasan padat penduduk, kini tren pencarian properti lebih banyak kepada kawasan kota mandiri yang berada pada wilayah penyanggah.Label modern yang melekat dalam kota mandiri, membuat pemukim merasakan nuansa prestisius dibanding pemukiman di luar kota mandiri. Apalagi ditambah kualitas dan desain bangunan yang terjamin kekinian
Jika Anda merupakan golongan tersebut, beberapa hunian pada kota mandiri di Tangerang mungkin dapat mengakomodasi keinginan Anda. Saat ini, Tangerang diketahui menjadi penyuplai terbesar hunian pada kawasan penyanggah ibukota, dan sedikit banyak hunian memang berasal dari kota mandiri.
Nah, kota mandiri di Tangerang apa yang bisa menjadi pilihan terbaik Anda? Mari kita simak bersama
Lippo Village
Dikembangkan oleh developer berkelas nasional Lippo Karawaci Tbk. pada 1990, Lippo Village merupakan kota mandiri pertama yang dikembangkan dikawasan Tangerang.
Sejak pertama kali dikembangkan hingga saat ini, Lippo Village atau Lippo Karawaci bisa dikatakan menjadi salah satu penyuplai terbesar rumah dijual di Jakarta pada kawasan penyanggah. Awalnya hanya bergerak dalam penyediaan rumah dijual di Jakarta pada kawasan penyanggah, saat ini Lippo Village juga tampil dalam penyediaan hunian vertikal, area komersial, dan gedung perkantoran.
Kawasan kota mandiri dengan luas area pengembangan seluas 1.500 hektare tersebut juga menyediakan lahan luas untuk area industrial (kawasan industri ringan). Selain dikenal sebagai pemukiman terdepan di Tangerang, Lippo Village juga diklaim sebagai salah satu kawasan industri terbesar di Indonesia
Kawasan pemukiman Lippo Village turut ditunjang dengan fasilitas-fasilitas pemenuhan kebutuhan seperti fasilitas pendidikan, pasar modern, mal, club house, fasilitas olahraga, hingga fasilitas dalam bidang kesehatan (rumah sakit dan puskesmas)
Summarecon Serpong
Summarecon Serpong merupakan kawasan kota Mandiri Indonesia yang dikembangkan pada awal zaman millenium dengan luas pengembangan 375 hektare. Lokasinya bisa dikatakan super strategis karena hanya selangkah menuju ke kawasan pemerintahan, bisnis, dan industri Kota Tangerang. Kawasan kota mandiri ini sangat mudah dijangkau dari wilayah Ibukota DKI Jakarta karena berdekatan dengan dua Jalan Tol yang telah lama beroperasi (Jalan Tol JORR Jakarta-BSD dan Jalan Tol Jakarta-Merak.
Sebagai salah satu penyuplai alternatif rumah dijual di Jakarta yang maju, penataan kota mandiri Summarecon Serpong didesain dengan gaya modern sesuai dengan gaya hidup milenial. Beragam cluster hunian modern yang dikembangkan disana, didesain dengan gaya minimalis fungsionalis. Sama seperti kota mandiri sebelumnya, kawasan Summarecon juga menyediakan fasilitas penunjang kebutuhan hidup pemukimnya secara lengkap.
Sejak pengembangan awalnya pada 2004 hingga saat ini, sekiranya telah lebih dari 50 proyek cluster dan proyek komersial dibangun pada kota mandiri tersebut.
Alam Sutera
Sebagai salah satu kota Mandiri tertua Tangerang yang didirikan pada 1993 oleh pengembang PT Alam Sutera Realty, saat ini lebih dari 40 proyek telah dan tengah dikembangkan Alam Sutera. Dikembangkan pada area seluas 800 hektare di kawasan Serpong,
Alam Sutera memiliki visi untuk mengembangkan pemukiman dengan mengedepankan kemudahan untuk para pemukim lewat tata kota dan desain hunian modern ramah lingkungan serta fasilitas premium di sekitaran hunian (one stop modern living). Sama seperti halnya Summarecon, Alam Sutera juga dapat diakses melalui kedua jalan tol tersebut.
Aspek ramah lingkungan yang menjadi sebuah kemutlakan dari penataan kotanya dibuktikan dengan proporsi ruang terbuka hijau lebih dari 50 persen disekitaran kawasan pemukiman. Meskipun terlihat sama dari aspek penyediaan fasilitas pemenuhan kebutuhan penghuni, Alam Sutera bisa dikatakan lebih unggul dibanding kedua kota mandiri sebelumnya. Dibuktikan dengan proporsi fasilitas yang berjumlah lebih dari 1 unit seperti universitas, mal, dan tempat perbelanjaan.
