Jika kita melihat, akhir-akhir ini jarang sekali dimainkan irama musik untuk anak atau tidak pernah diputarkan lagi. Sekarang banyak sekali anak-anak menyanyikan musik yang tidak sesuai dengan umur mereka. Jika pun mereka menyanyikan lagu anak pasti dianggap tidak “gaul”. Lebih parahnya, musik dewasa yang mereka dengar akan menimbulkan efek pada perubahan tingkah laku dan perkembangan pola pikir anak.
Mengapa hal itu bisa terjadi? Ini dikarenakan media yang dipasang di TV selalu menyuguhkan hal-hal yang berbau dewasa dan tidak pernah di putarkan musik untuk anak. Anak kecil gampang sekali terpengaruh, oleh karena itu mereka adalah korban dari semua ini. Di acara pencarian bakat bernyanyi, anak-anak pun menyanyikan lagu yang dewasa. Justru saat acara seperti ini mereka seharusnya diajarkan untuk menyanyikan irama anak-anak. Selain itu, jaman modern ini anak-anak sangat mudah mengakses internet dari gadget mereka. Semua musik terpopuler atau terbaik yang dipasang adalah irama musik dewasa.
Jangan pernah menyalahkan anak Anda atas kejadian ini, tetapi Anda bisa memperbaiki hal ini dengan cara:
- Dengarkanlah musik anak
Anak mempunyai tingkat ke ingatan yang sangat tajam. Jika Anda sering memutarkan beragam irama musik untuk anak, mereka akan ingat dan daya pola pikir mereka lama-lama berubah. Selain memutarkan musik, Anda juga bisa mengajak mereka untuk bernyanyi bersama. Selain akan menimbulkan kedekatan dengan anak Anda, Anda pun mempunyai kegiatan baru yang positif untuk dihabiskan.
2. Mengawasi dan membimbing Anak
Awasilah anak Anda. Mulai dari lingkungan dan kebiasaannya. Bimbinglah mereka selalu. Jika memang lingkungannya sudah terbiasa mendengarkan musik dewasa, ajari dan coba mengertikan anak Anda akan dampaknya. Seringlah bercakap-cakap dengan anak Anda.
Di lingkungan sekolah ataupun rumah mereka sering mendengarkan irama lagu-lagu dewasa. Baik dari pihak orang tua ataupun teman sekolah dan rumah. Jika mereka mendengarkan setiap lirik irama dan mereka mengerti. Pasti akan menimbulkan pola pikir dewasa lebih dari umur mereka tetapi kearah negatif. Jadi wajar saja, ketika banyak anak SD atau TK sudah mengerti mengenai cinta dan pacaran. Atau menimbulkan rasa galau pada anak kecil (kesedihan karena putus).