Beberapa Test Pada Kehamilan Kembar
Ibu mana yang tak senang dengan kehamilan anak kembar? Penantian bertahun-tahun telah digantikan dengan calon anak-anak yang jumlahnya lebih dari satu. Kehamilan kembar untuk Ibu selalu menjadi hal yang istimewa. Karena hamil kembar membutuhkan persiapan yang berlipat-lipat dibanding hamil tunggal. Namun apapun hamilnya, semua itu tetaplah sebuah anugerah dan amanah yang harus dipertanggungjawabkan.
Pada kehamilan bayi kembar, tentu asupan makanan yang dibutuhkan juga ekstra. Untuk ibu hamil kembar, Ibu membutuhkan 300 kalori per bayi dalam tiap harinya. Sehingga jika Ibu hamil kembar tiga, empat atau lebih, dikalikan saja jumlahnya dengan standar 300 kalori untuk ibu hamil kembar. Makanan yang Ibu konsumsi, selain bernutrisi dan bergizi tinggi, Ibu juga perlu menyesuaikan berat badan ideal pada kehamilan anak kembar. Hal ini penting karena berat badan Ibu akan mempengaruhi perkembangan janin selama kehamilan hingga masa persalinan.
Ibu hamil kembar memang perlu lebih sering memeriksakan kandungannya ke dokter. Karena untuk beberapa kehamilan anak kembar, ada beberapa gangguan kehamilan yang dapat terjadi apabila sang Ibu memiliki riwayat penyakit tertentu. Ada beberapa test yang perlu Ibu lakukan selama kehamilan anak kembar, yaitu:
- Cek urin Ibu guna mengetahui ada atau tidaknya penyakit preeclampsia, kelainan gestational diabetes dan infeksi saluran kencing.
- Cek tekanan darah Ibu untuk mengecek adanya kelainan akibat tekanan darah tinggi.
- Cek darah Ibu secara berkala. Karena ibu dengan hamil kembar lebih beresiko terkena anemia. Ibu bisa melakukan pemeriksaan darah di minggu ke-20, selanjutnya minggu ke-24, dan juga minggu ke-28 selama kehamilan.
Cek darah juga dilakukan guna mengetahui adanya kelainan genetik pada masa kehamilan Ibu. Seperti untuk mengetahui kondisi janin down syndrome. Cek darah lainnya yaitu NT scan atau Nuchal Translucency, gunanya juga sama untuk mengetahui adanya kelainan pada janin atau tidak. Biasanya dilakukan pada usia kehamilan minggu ke-11 hingga minggu ke-13. Lakukan juga USG yang sudah umum dilakukan oleh ibu hamil. USG dilakukan guna mengetahui usia kandungan, pertumbuhan janin, perkembangan dan kesehatan janin apakah sesuai dengan usianya atau tidak.
Dalam sejarah hamil kembar, usia kehamilan biasanya berkisar 32 hingga 37 minggu. Itu sebabnya beberapa hamil kembar memiliki resiko lahir prematur. Untuk menjaga kesehatan Ibu dan janin, maka Ibu harus memberlakukan pola hidup sehat agar bisa mengurangi resiko bayi lahir prematur. Olahraga yang cukup dan ringan, dan juga istirahat yang cukup sangat berguna bagi ibu dengan kehamilan kembar. Untuk menambah stamina Ibu, Ibu bisa mengkonsumsi susu Lactamil. Kalsium pada susu Lactamil akan membuat Ibu tidak mudah lelah dan janin juga memiliki tulang yang kuat dan sehat.