nasi uduk ungu
Makanan

3 Wisata Kuliner Khas Sukabumi

Liburan kuliah pun tiba. Tak lama berselang, saya berkesempatan untuk mengunjungi salah satu kota yang berada di kawasan Jawa Barat yang sudah terkenal akan kecantikan wisata alamnya. Bahkan saat ini, kota tersebut tengah bersolek menjadi salah satu destinasi wisata kuliner regional.

 

Perkenalkan saya Melda. Saat ini masih berstatus sebagai mahasiswi tingkat akhir di salah satu universitas negeri di Kota Yogyakarta. Selama dua minggu sebelumnya, pikiran dan tenaga telah berkutat pada buku dan modul dalam menghadapi ujian kampus. Begitu liburan tiba, tidak dipungkiri lagi sebagian besar teman-teman saya pulang ke rumah masing-masing guna melepas kerinduan akan keluarga tercinta. Ya, beginilah kalau judulnya merantau dan jauh dari kampung halaman, alhasil hanya saya saja yang tidak pulang ke rumah dikarenakan jarak yang cukup jauh dan biaya yang besar untuk pulang menuju Medan, Sumatera Utara, sempat terbersit di pikiran, “Mau ngapain ya liburan kuliah yang panjang ini? Apakah cuma bengong di kosan atau cari freelance pekerjaan?” Semuanya terus menggelayut di pikiran saya.

 

Tanpa terpikirkan sebelumnya, sahabat saya berbeda jurusan menelpon dan mengajak saya berlibur ke tempat asalnya, yakni Kota Sukabumi, Jawa Barat. Dengan senang hati, tawaran tersebut saya terima dan jadilah masa liburan kuliah dihabiskan menelusuri kota yang terkenal akan cemilan legendaris seperti mochi. Dikarenakan orang tuanya senang saya liburan ke Sukabumi dan memberikan dana lebih untuk melakukan perjalanan dengan jalur udara agar lebih cepat sampai, kami pun mencari tiket pesawat dengan rute Yogayakarta-Jakarta. Beruntungnya, kami mendapatkan tiket dengan harga lebih miring dari biasanya untuk penerbangan salah satu maskapai terbaik di Indonesia. kami pun booking Garuda Indonesia melalui Traveloka.com.

 

Meski Sukabumi terbilang jauh dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, tetapi perjalanan berjam-jam tersebut tidak membuat semangat saya menurun. Malah, saya begitu kegirangan melihat Kota Metropolitan Jakarta dengan segala isinya dan melewati kawasan Bogor yang terkenal dengan Talas Bogor. Rencananya, saya akan berada di wilayah yang terkenal dengan Pantai Pelabuhan Ratu selama sepekan.

 

Wisata di Sukabumi ini lebih banyak dilakukan untuk mencicipi aneka makanan yang begitu berkesan sebab tidak rasa dan bentuknya berbeda dengan kampung halamanku. Menariknya, saya pun hobi makan, jadi sekalian aja mencoba kuliner khas yang tengah digandrungi warga setempat. Dari perburuan kuliner tersebut, ada tiga makanan yang membuat saya ketagihan. Ketiganya termasuk makanan kuliner khas dari Sukabumi, diantaranya :

 

Nasi Uduk Ungu

Lazimnya, nasi uduk itu berwarna putih. Tapi jangan salah, di tangan kreatif Martini Juwita penganan asli Indonesia ini disulap berwarna ungu. Bagaimana bisa? Berdasarkan keterangan sang empunya, warna ungu pada nasi didapatkan dari buah bit dan ubi. Soal cita rasa, kuliner yang dapat ditemukan di Mami Ungu Resto dan Cafe, Jalan  Brawijaya No. 16, Kecamatan Gunung Puyuh, Sukabumi tak usah diragukan lagi. Satu porsi Nasi Uduk Ungu Spesial dibandrol Rp23.000 yang terdiri dari sepotong ayam goreng kemiri, tahu, tempe, lalap, sambal serta telor dadar tipis sebagai alasnya. Sebagai lauk utamanya, rasa ayam goreng yang disajikan begitu empuk dan gurih. Bumbu yang menempel pada ayam juga meresap hingga ke tulang.

 

Bubur Ayam Bunut

Kebanyakan warga Sukabumi pasti sudah mengenal makanan yang satu ini. Ya, Bubur Ayam Bunut menjadi salah satu kuliner wajib yang harus dicoba oleh para pelancong seperti saya. Saat memesan bubur ayam ini, maka akan banyak ditemukan variasi menu utama pendamping, seperti toping ayam, kerupuk, emping, usus, ati ampela dan telur muda yang lezat. Cita rasa bumbu kaldu ayam begitu menggoyang lidah yang berasal dari ayam asli dan diolah dengan resep keluarga secara turun temurun yang terjaga keasliannya. Kuliner bubur ayam milik H. To’i ini terletak di Jalan Siliwangi No. 93/191, Sukabumi.

 

Bandros ATA

Mungkin banyak dari masyarakat yang belum mengenal makanan Bandros, begitu juga dengan saya. Bandros ialah camilan yang terbuat dari tepung terigu yang dicampur dengan telur, mentega dan irisan kelapa. Untuk menikmati Bandros, biasanya ditemani dengan segelas teh hangat. Icip punya icip, rasa Bandros sangat berbeda dengan yang dijual di tempat lain. Tekstur bagian atasnya begitu lembut, sementara di bagian bawahnya begitu garing dan kering. Satu Bandros tersebut dihargai Rp5.000 dan teh hangatnya seharga Rp2.500. Harganya begitu murah tetapi menawarkan rasa yang cukup lezat. Untuk mencicipi kuliner ini, silahkan datang ke Jalan Gudang No. 4, Sukabumi.

 

Puas menikmati beragam kuliner Sukabumi, membuat saya ketagihan dan mencobanya kembali. Apalagi mayoritas memiliki harga terjangkau, sehingga bersahabat dengan kantong saya.

 

dkijakarta
Halo saya adalah seorang penulis di DKI Jakarta CO
http://dkijakarta.co